Minggu, 01 April 2012

Untukmu Neng

Neng, ada bait puisi untukmu malam ini
dengan disaksikan tas berwarna hitam
dan beberapa lembar kain yang bergelatungan
lampu pijar di atas wajahku
koran bekas, tumpukan kertas, dan lainnya

Neng, sebentar dulu ditunggu masih aku gali
karena tempatnya tidak sedangkal laut
sengaja disimpan rapat
agar angin barat tak membawanya
lantaran catatan ini begitu penting

Neng, ingatkah kau
dengan catatan hari yang nyata
kemudian buram
akhirnya hilang dan entah berikutnya
semoga harapan itu tidak termakan usia yang menua

Neng, ingin sekali aku mengeja malam
buka bersama ditrotoar jalan
menatap seberang laut yang jauh
mengukur panjang aspal
lewat tepian garam denganmu
tapi, malam; trotoar; laut; aspal; garam
sudah tak ada lagi untukmu

0 komentar:

Posting Komentar