Peri Kecilku menjelma Batu
Teriakan air mata yang menetas di celah derita
tidak mampu kau tangkap
Hanya malam dan kiblat
yang penuh dengan kisah-ku
Sebab, semua kisah yang kau lukis
hanya aku kabarkan pada-Nya
Bukankah kemerdekaan itu dilahirkan untuk siapa saja?
Tapi, kenapa engkau tak mampu menangkap isyarat
yang aku sampaikan dengan air mata
Satu kata saja di balik lemah kodrati
aku pasrah kepada tuhan
aku harus menutup semua kisahku
dan menjelma batu
Bukan untuk Siapa-siapa
Aku disini bukan untuk siapa
berada di antara malam dan sunyi
menggapai wajahmu
namun tak kujumpai engkau di sini
Aku masih disini
berada di antara degub jantung dan detak jam
wajahmu sesekali datang dan pergi
aku pun terbairng menikmati senyummu
Menurutku kau adalah bidadari
yang lahir di dunia dengan kitab dan lidi
Atau kau adalah
puteri yang lahir dari batu permata
dan dibesarkan dengan mutiara
Bahkan aku sempat berbisik pada dunia
Tentang matamu...
Tentang langkahmu...
tent ang senyummu...
Tentang semuanya...
Sebab semua harus tahu tentang anggunmu
Aku juga tuturkan pada dunia
andai engkau merasakkan sama seperti aku
manakala cinta menjadi nafasmu
kau akan keringkan bumimu
lantaran banyak air mata yang kau tumpah
Terakhir,
Meski aku bukan milikmu
Tapi, kau milik hatiku
bukan hanya saat ini
sampai kapan pun
Kenapa Harus Cinta
Ketika berpapasan dengan senyum merekah
yang hanyut dalam percakapan
yang tak resmi
Siapa sangka
percakapan itu membingkai rasa
menyelinap di relung hati
Siapa sangka
percakapan itu mengantar asa
melambung tinggi di langit biru pagi hari
Dalam percakapan itu pula
aku sempat mengajakmu terbang
menembus cakrawala malam
bersama kerlip bintang dan singgah di bulan
Apakah itu cinta?
yang tidak bisa diwakili
hanya dengan sebuah kata
Perempuan Bayangan
Ada gambar duka di wajahmu
yang kau selipkan diantara senyummu
Tapi sudahlah
selama engkau menjadi bidadari
yang tercipta dari peri kecilku
aku selalu di sisimu
Aku yang kerap mengintip
terlahir untuk membelamu
menciptakan kekuatan di jiwamu
Jika engkau tahu
engkau sudah menjadi bagian dari-ku
Dari Istana Kali
Bukan siapa-siapa
yang aku ceritakan sebelum fajar tiba
Tapi bidadari
yang sering menyapa gemericik air
sebelum senja
Aku memang jauh dari sana
ketika renyah tawamu terlempar ke awan
dan rona wajahmu membias belukar
Tapi aroma surga
memberi pekabar tentang indahnya
Ini adalah dongeng dari sebrang
yang sempat terlukis dalam bayangan sepi
dan terangkum dari sejuta mimpi