Kamis, 15 Maret 2012

Puisi-puisi (Peri Kecilku menjelma Batu)

Peri Kecilku menjelma Batu

Teriakan air mata yang menetas di celah derita
tidak mampu kau tangkap

Hanya malam dan kiblat
yang penuh dengan kisah-ku
Sebab, semua kisah yang kau lukis
hanya aku kabarkan pada-Nya

Bukankah kemerdekaan itu dilahirkan untuk siapa saja?
Tapi, kenapa engkau tak mampu menangkap isyarat
yang aku sampaikan dengan air mata

Satu kata saja di balik lemah kodrati
aku pasrah kepada tuhan
aku harus menutup semua kisahku
dan menjelma batu



Bukan untuk Siapa-siapa

Aku disini bukan untuk siapa
berada di antara malam dan sunyi
menggapai wajahmu
namun tak kujumpai engkau di sini

Aku masih disini
berada di antara degub jantung dan detak jam
wajahmu sesekali datang dan pergi
aku pun terbairng menikmati senyummu

Menurutku kau adalah bidadari
yang lahir di dunia dengan kitab dan lidi

Atau kau adalah
puteri yang lahir dari batu permata
dan dibesarkan dengan mutiara

Bahkan aku sempat berbisik pada dunia
Tentang matamu...
Tentang langkahmu...
tent ang senyummu...
Tentang semuanya...
Sebab semua harus tahu tentang anggunmu

Aku juga tuturkan pada dunia
andai engkau merasakkan sama seperti aku
manakala cinta menjadi nafasmu
kau akan keringkan bumimu
lantaran banyak air mata yang kau tumpah

Terakhir,
Meski aku bukan milikmu
Tapi, kau milik hatiku
bukan hanya saat ini
sampai kapan pun


Kenapa Harus Cinta

Ketika berpapasan dengan senyum merekah
yang hanyut dalam percakapan
yang tak resmi

Siapa sangka
percakapan itu membingkai rasa
menyelinap di relung hati

Siapa sangka
percakapan itu mengantar asa
melambung tinggi di langit biru pagi hari

Dalam percakapan itu pula
aku sempat mengajakmu terbang
menembus cakrawala malam
bersama kerlip bintang dan singgah di bulan

Apakah itu cinta?
yang tidak bisa diwakili
hanya dengan sebuah kata 



Perempuan Bayangan

Ada gambar duka di wajahmu
yang kau selipkan diantara senyummu

Tapi sudahlah
selama engkau menjadi bidadari
yang tercipta dari peri kecilku
aku selalu di sisimu

Aku yang kerap mengintip
terlahir untuk membelamu
menciptakan kekuatan di jiwamu

Jika engkau tahu
engkau sudah menjadi bagian dari-ku



Dari Istana Kali

Bukan siapa-siapa
yang aku ceritakan sebelum fajar tiba

Tapi bidadari
yang sering menyapa gemericik air
sebelum senja

Aku memang jauh dari sana
ketika renyah tawamu terlempar ke awan
dan rona wajahmu membias belukar

Tapi aroma surga
memberi pekabar tentang indahnya

Ini adalah dongeng dari sebrang
yang sempat terlukis dalam bayangan sepi
dan terangkum dari sejuta mimpi

0 komentar:

Posting Komentar