Selasa, 26 Desember 2017

Jeremy Teti Keranjingan LGBT

Jeremy Teti Keranjingan LGBT

Sampai sekarang saya masih muak bila mengingat pernyataan, Jeremy Teti yang mengatakan, untuk melanjutkan keturunan bagi kaum LGBT dengan meminjam rahim. Pernyataan itu tidak hanya melabrak hukum sosial, tetapi melabrak hukum positif dan hukum agama sekaligus. Bagaimana mungkin orang yang tidak suka perempuan, mau menitipkan sperma di rahim perempuan; bagaimana caranya. Kacamata yang digunakan sepertinya memang untuk kaum gay, karena mungkin yang bersangkutan sempat memikirkan tentang dirinya dan mewakili kaumnya. Sedangkan untuk lesbian tidak sempat ia pikirkan bagaimana cara mendapatkan keturunan. Asu dahlah!
 
Sungguh menjijikkan. Secara universal, kita (baca: bangsa Indonesia) mengakui bahwa lesbian, gay, biseksual, transgender (LGBT) ada sesuatu yang menjijikkan. Bagaimana tidak, kalau pentungan harus dipertemukan dengan sama pentungannya. Hewan saja tahu mana kawan dan mana lawan. Ayam misalnya, belum pernah melihat berhubungan sesama jenis, termasuk hewan yang sulit dibedakan jenis kelaminnya sekalipun seperti love bird. Nah, manusia yang punya akal malah tidak bisa bedakan mana pasangannya dan yang bukan.

Menjikkan tetap saja menjijikkan. Jijik adalah sifat dasar dari manusia pada saat menemukan sesuatu yang tidak disukai: baik ia tidak disukai karena berseberangan dengan norma-norma, atau memang jenisnya yang menjijikkan. Dalam kaidah fikih, haram hukumnya bagi orang yang memakan sesuatu yang menjijikkan, meskipun bagi orang yang merasa tidak jijik kepada sesuatu yang menjijikkan itu sekalipun. Hal itu tidak akan merubah sifat dasar dari sesuatu yang jijik itu.

Kalaupun ada sebagian orang mampu merubah persepsi tentang LGBT bahwa hal itu bukan sesuatu yang menjijikkan, maka hal itu tidak berarti merubah sifat dasar kejijikannya. Jadi, kalau hanya bagi sebagian orang yang dianggap tidak menjijikkan, dan akan membuat semua orang muntah (kecuali bagi LGBT), maka LGBT ini wajib hukumnya dimusnahkan dari muka bumi, sebelum kita semua yang musnah secara alamiah. Musnah karena tidak ada hubungan biologis yang akan melahirkan keturunan, atau musnah karena Tuhan merasa tidak dihargai sebagai penciptanya.

Tidak hanya menjijikkan secara sosial, LGBT juga melahirkan dampak yang tidak baik bagi kesehatan. Menurut, Prof. DR. Abdul Hamid Al-Qudah, bahwa bahaya yang ditimbulkan dari LGBT bagi kesehatan adalah terjangkitnya penyakit kelamin menular; dan itu terjadi pada 78% pelaku homo. 

Kemudian dari penelitian yang dilakukan Cancer Research di Inggris, mendapatkan sebuah hasil bahwa homoseksual lebih rentan terkena kanker. Dan hasil akhir penelitian bahwa gay dapat dua kali lebih tinggi terkena resiko kanker apabila dibandingkan pria heteroseksual (normal). Terdapat beberapa jenis kanker yang rentan akan dialami oleh para pelaku LGBT. Seperti: kanker anal (dubur), kanker mulut, meningitis (radang selaput otak), HIV/AIDS, hepatitis, dan infeksi Chlamydia. Bagi lesbian, Wanita lesbian punya masalah kemampuan ketahanan tubuh yang lebih lemah untuk menghadapi kanker.

Dampak lainnya yang akan terjadi pada LGBT adalah dampak sosial, dampak pendidikan, dampak keamanan, dan pemusnahan. Daripada dimusnahkan, bukankah lebih baik kembali ke jalan yang benar. Menjalani hidup dengan normal, tidak membentur kelaziman kodrat, dan norma. Karena yang demikian itu pasti lebih nyaman dan damai. Dikucilkan manusia di dunia masih belum seberapa, daripada kelak dikucilkan Tuhan di akhirat.

Wallahu a'lam!

Pamekasan, 26 Desember 2017

0 komentar:

Posting Komentar