Minggu, 18 Maret 2012

Tentang Rumah Tua

Tentang Rumah Tua

Tak mungkin mencerca rumah tua yang sudah mulai lapuk itu
sebab disana adalah persinggahan dan memulai semua
mengenyam pahit dan asin kehidupan di atas surau itu
mengikis habis cengeng yang mengembara pada tiap langkah waktu

Dengan lampu minyak tanah bernama teng
mengeja perkara esok pagi dengan parau suara dan gerak jemari
segelas angan menepi agar kau yang anak dan yang ibu bisa kenyang
gambar kakbah yang dilukis dari cat kapur pada dinding itu saksinya

Menjadi wajib air mata ini menjadi tumpah sebagai bentuk penghormatan
karena pada ketika mengingat rumah tua itu penghuninya tak lagi ada
rumah tua itu telah mampu memberikan ruang meniti waktu
memberikan halaman demi halaman untuk dipelajari dengan seksama

Rumah tua itu memberikan banyak pelajaran
Tentang bagaimana mengasah clurit
Tentang bagaimana memandikan sapi
Tentang bagaimana mencari kayu
Tentang bagaimana menyapa orang
Tentang bagaimana menanak nasi
Tentang bagaimana mandi sendiri
Tentang bagaimana semua hal yang hari ini aku tekuni

Rumah tua
kau menjadi hebat bukan karena kau 

tapi, karena dua orang tua itu sebagai penghuni
yang setiap aku mengunjungimu dia selalu menyapaku dengan jemarinya
kini mereka telah tinggal di tempat yang lain


Terima kasih ibu ibuku dan bapak ibuku 

aku mencintai kalian 
atas sejarah yang begitu indah kau tancapkan di kepalaku

0 komentar:

Posting Komentar