Jumat, 03 November 2017

Syahwat dan Politik

Syahwat dan Politik

Pernahkah suatu ketika anda kebelet ingin anuh, tiba-tiba anak terbangun? Anda tidak perlu menjawab dengan keras, cukup anggukkan kepala pertanda setuju. Lalu, kemudian anda mengakhiri dengan tawa lepas dengan sedikit perasaan kecewa. Padahal seperangkat alat sudah dipersiapkan, seperti sarung sebagai alas dan tisu sebagai lap, termasuk rudal tempur, karena ini yang utama.

Tapi tidak perlu larut dalam kekecewaan, sampai teriak-teriak di jalan, apalagi sampai munting-munting. Saya pastikan itu tidak penting. Masih banyak kesempatan dan cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi itu, semisal dititipkan pada ibu mertua beberapa saat, atau segera ditidurkan kembali, tetapi menidurkan adalah selemah-lemahnya pengamanan. Tapi ingat, jangan sampai memberi anak anda obat tidur, itu sangat membahayakan.

Kira-kira begitu politik di Pamekasan, dalam kontestasi Pilkada saat ini. Ada beberapa kontestan yang sudah ereksi berat tetapi terkendala teknis di lapangan yang membuyarkan keinginan. Keinginan besar untuk melakukan penetrasi tidak didukung oleh situasi dan kondisi di lapangan, semisal tidak adanya partai pengusung, dan lemahnya dukungan masyarakat secara langsung dalam bentuk suara yang real yang memungkinkan bisa berangkat secara independen.

Syahwat politik sebenarnya mempunyai kenikmatannya sendiri. Kalau dalam kondisinya tertentu tidak ada pihak lain di luar dirinya yang bisa memfasilitasi dirinya dalam kontestasi itu, maka dia bisa melakukan masturbasi politik. Dalam artian, membangun opini sendiri, ditanggapi sendiri, berstatus sendiri, dikomentari sendiri; sibuk sendiri, tidur sendiri, makan sendiri. Meski kenikmatan didapatkan, sebab tidak ada penetrasi maka tidak akan membuahkan hasil.

Tetapi dengan begitu menunjukkan adanya sebuah kemajuan. Sebab masturbasi itu telah mengantarkan pada keinginan penetrasi yang begitu besar. Ingat, penetrasi tidak pernah menjanjikan hasil, tetapi lebih memungkinkan untuk menghasilkan buah daripada sekedar masturbasi. Kalau bisa hindari masturbasi dan perbanyaklah ngopi.

Wallahu a'lam!
Sampang, 28 Oktober 2018

0 komentar:

Posting Komentar