Selasa, 08 Mei 2018

Realitas Permainan Catur dalam Pilkada

Realitas Permainan Catur dalam Pilkada

Dalam permainan catur, kita akan mengenal istilah solid dan agresif. Solid menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah kuat; kukuh; berbobot: "organisasi itu terkenal sebagai organisasi yang solid," begitulah kira-kira contohnya. Permainan solid cenderung bertahan dan mengandalkan serangan balik, itu pun jika serangan lawan dirasa mengancam dan membahayakan bagi dirinya. Selain bertahan, permainan solid juga mampu memanfaatkan perwira dengan baik.

Bila tidak membahayakan, permainan solid lebih suka dengan bermain indah dan akrobatik; menonjolkan kemampuan bermain kualitas dengan mengembangkan perwira dengan baik. Kelebihan permainan solid, semakin diserang semakin membahayakan bagi lawan. Solid merupakan wujud dari, kematangan, kebijaksanaan dan kesabaran, memahami segala situasi dan kondisi dengan cermat; tahu kapan bertahan dan kapan saatnya menyerang. Solid berbanding terbalik dengan agresif.

Agrésif bersifat atau bernafsu menyerang; secara psikologis cenderung (ingin) menyerang sesuatu yang dipandang sebagai hal atau situasi yang mengecewakan, menghalangi, atau menghambat. Pemain catur dengan tingkat agresifitas yang tinggi cenderung menjadi bumerang bagi dirinya sendiri, sebab dalam kondisi seperti itu situasi sering tidak terkontrol dengan baik. Sikap agresif melahirkan sikap gegabah dengan langkah-langkah ceroboh.

Pemain agresif yang mempunyai kemampuan bermain di atas pemain yang solid, mungkin sangat mudah untuk mendobrak pertahanan lawan. Namun, bagi dua pemain yang mempunyai tingkat kemampuan yang sama, terlalu agrésif hanya akan melahirkan langkah-langkah blunder. Kesalahan satu langkah akan merusak formasi dan melemahkan pertahanan, pada saat yang sama, kekalahan mengintai di belakangnya.

Solid bukan berarti lemah, justru solid itu sudah penuh dengan kematangan dalam segala hal, dan lebih bijaksana dalam mengontrol permainan. Sementara itu, pemain agresif mengandalkan serangan meski terkadang tanpa perhitungan yang matang. Kecerobohan-kecerobohan biasa sering terjadi pada babak akhir pada permainan yang agresif. Dan bahkan dalam kondisi tertentu, ia melangkah tanpa tujuan yang penting menyerang.

Realitas permainan dalam catur ini juga menjadi bagian dalam kehidupan kita. Dalam kehidupan kita sehari-sehari dapat kita jumpai dengan mudah orang-orang yang hanya bisa menyalahkan dan menyerang orang lain hanya untuk menutupi kekurangan yang ada pada dirinya; hanya untuk membangun kesan bahwa dirinya hebat dan lebih cerdas. Padahal menyerang tanpa ada konsep tandingan sama dengan mempertontonkan kelemahan dirinya. Tipe agresif ini hanya bermodalkan wacana tanpa konsep dengan perhitungan yang matang. Padahal semua orang tahu bahwa retorika saja tidak cukup untuk mengalahkan konsep yang matang.

Di akhir catatan ini, saya jadi teringat dengan debat kandidat tadi malam. Kalau kita mengikuti perdebatan itu dari awal sampai selesai, kita jadi tahu mana yang solid dan mana yang agresif; mana yang konsepnya matang dan mana yang pura-pura matang; mana yang mampu memanfaatkan waktu dengan baik dan mana yang membuang waktu dengan sia-sia. Dan dalam pada ini, anda yang menilai dan memutuskan.

Wallahu a'lam. 

Pamekasan, 08 Mei 2018

0 komentar:

Posting Komentar