Baiklah kekasihku
Kau bisa menyumpahku atas nama Tuhan
atau mengutuk sekalian
bila di mataku
kau melihat tanda pudarnya kesetiaan
biarkan saja
debu yang berhamburan dari arah gunung itu menutup jalan hidupku
saat ini,
semerbak wangi tubuhmu masih seperti dulu
bagaimana mungkin
aku menyekutukanmu dengan ilusi dan halusinasi
sebab itu adalah nisbi
meski tidak seperti tumpahan air dari langit
atau genangan air di laut
cintamu seperti segelas air di tengah padang gersang
yang memadamkan haus bagi musafir
kekasihku,
ada genangan darahku di rahimmu
seperti tali yang mengikat kencang seisi otakku
mengurung fantasi fantasi liar di kepalaku
bagaimana mungkin aku menduamu
aku tidak bisa
atas nama ayat-ayat Tuhan menyakitimu
satu saja cukup
dan itu adalah dirimu
Pamekasan, 21 Pebruari 2017
0 komentar:
Posting Komentar