Di Bawah Jendela Coklat
Lagi-lagi,
aku ingin sekali bermesraan denganmu
sebelum rintik hujan ini reda
di bawah jendela coklat ini
menjadi satu tubuh dengan irama yang sama
geliat dan desah yang sama pula
Kekasihku,
bawalah anganku terbang pada sudut langit
supaya aku bisa menikmati setiap lekuk tubuhmu
jengkal demi jengkal kulitmu
dari ujung kaki sampai rambutmu
biarkan saja desah nafasmu dan nafasku
berlompatan pada dinding ruangan ini
menyerbu ruang senyap; dan
menjadi gaduh yang berkepanjangan
kau sudah semakin lihai kekasihku
meliuk-liuk seperti ular
di bawah lampu temaram
berakrobat seperti sirkus di tengah pasar
tapi tidak ada tepuk tangan untukmu
Mari,
bersulang dengan segelas air ini
sebelum menjemput mimpi
agar menjelang matahari menyapa
tubuh kita masih bertenaga kuda
Ah, sudahlah
tak perlu kau pikir gaduh di seberang sana
sebab, mereka tidak tahu
bagaimana cara bercinta seperti kita
Pamekasan, 23 Pebruari 2017
0 komentar:
Posting Komentar