Selasa, 26 September 2017

Jangan Manfaatkan Rohingya untuk Mencari Kambing Hitam

Ada sebagian manusia yang selalu ingin memosisikan manusia lain dalam posisi bersalah. Bahkan dalam sebuah kondisi dimana orang lain itu tidak ada sangkut pautnya dengan hal tersebut.  Seperti konflik yang berada di area luar Indonesia; ada sebagian orang yang berusaha menyeret dan mengkambinghitamkan, mengait-ngaitkan dengan tokoh-tokoh Indonesia yang sesungguhnya tidak ada kaitan dalam kejadian itu.

Taruhlah, tragedi yang terjadi di Myanmar. Ada sebagian orang yang merasa paling peduli pada saat dirinya sesungguhnya sedang diam; sedang dalam keadaan tidak melakukan sesuatu apapun untuk membantu mereka. Orang-orang ini berusaha mencari objek sebagai bidikan kebersalahan dalam peristiwa yang tidak ada kaitan dengan orang, kelompok, organisasi, apapun yang ada di Indonesia.

Dalam tragedi Myanmar. Siapa yang tidak peduli? Hampir semua orang dengan suara koor mengatakan prihatin. Namun, ada pihak yang berusaha memosisikan pihak lain sebagai pihak yang tidak peduli Rohingya. Jangan Manfaatkan Rohingya untuk Mencari Kambing Hitam, kita semua peduli.

Sempat-sempatnya dalam kejadian ini, masih ada pihak yang membawa kepentingan, sebagai upaya mengukuhkan dirinya berada dipihak yang selalu benar. Sehingga, orang lain dalam posisi salah.

Orang-orang semacam ini memang tidak bisa melihat orang lain tenang. Selalu diusik dengan segala cara, termasuk memosisikan pihak lain sebagai orang yang tidak peduli terhadap penderitaan orang lain. Padahal, orang ini hanya sedang mencari panggung, karena dirinya sendiri sebenarnya tidak berbuat apapun untuk membantu etnis Rohingya di Myanmar.

Tidak ada pihak lain yang bersalah di luar kejadian itu, sehingga kutukan dan makian tidak harus nyasar ke mana-mana, apa lagi menyasar pemerintah atau organisasi apapun yang berada di lain tempat. Biar keadaan tidak tambah runyam dan aneh. Kalau mau mengutuk perbuatan itu, mari, lakukan bersama, tetapi jangan mengutuk sesama pengutuk.

Tidak ada toleransi bagi kejahatan kemanusiaan. Kita umat manusia mempunyai kewajiban untuk melestarikan spesies yang namanya manusia ini dari kepunahan. Upaya pemusnahan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab adalah musuh bersama, bukan musuh segelintir orang.

Jadi, bagi pihak yang belum bisa move on dalam sebuah peristiwa tertentu, carilah momen yang tepat untuk mengkambinghitamkan pihak lain, tetapi jangan tragedi kemanusiaan yang dimanfaatkan. Belum lagi, kita tahu bahwa semua orang peduli dengan kejadian itu.

Saya hanya bisa berdoa, semoga manusia-manusia yang ada di Rohingya diberikan ketabahan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Amin

Wallahu a'lam!

Pamekasan, 03 September 2017

0 komentar:

Posting Komentar